Untuk info lebih lanjut dapat langsung menghubungi ke :
Telp : 021 470 5841
Hp & WA : 08127866663 / 081289854040
Alamat : Jl. Panca wardi, No. 33-34, Kayu Putih, Jakarta Timur
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang sering dipertandingkan dalam kejuaraan internasional, misalnya olimpiade.
tujuan tolak peluru adalah berusaha menolak bola yang berat dengan jarak sejauh-jauhnya dengan melakukan gerakan tolakan sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku.
Tolak peluru merupakan cabang olahraga atletik dan termasuk nomor lempar. Dikatakan bahwa tolak peluru adalah nomor lempar karena nomor tolak peluru dilemparkan dengan cara ditolakkan atau didorong menggunakan tangan. Tujuan melakukan tolak peluru adalah menghasilkan jarak tolakan yang sejauh-jauhnya. Dalam tolak peluru terdapat dua macam gaya, yaitu gaya ortodock dengan awalan menyamping dan gaya O’Brien dengan membelakangi sektor tolakan. Bahasan yang akan kita pelajari kali ini adalah menenai teknik dasar, sarana dan peralatan, dan salah satu teknik dari tolak peluru.
b. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk tolak peluru berikut ini.
1) Peluru.
Ketentuan ukuran peluru sebagai berikut.
– Bahan dari besi, kuningan, atau logam.
– Bentuknya bulat, permukaannya harus licin.
– Bagi pria beratnya 7,257 kg.
– Bagi wanita beratnya 4 kg.
– Peluru untuk pria diameter minimal 110 mm dan maksimal 130 mm.
– Peluru untuk wanita diameter minimal 95 mm dan maksimal 110 mm.
2) Rol meter terbuat dari baja, gunanya untuk mengukur jarak tolakan.
3) Bendera untuk memberi tanda pada bekas tolakan.
Dalam sejarahnya ternyata tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun lalu. Olahraga tolak peluru populer di kalangan pria Britania atau Inggris untuk menguji kekuatan para pria. Peluru yang digunakan masih berupa batu bukan bola besi seperti halnya sekarang ini. Di zaman pertengahan, meriam adalah salah satu senjata paling mematikan. Dari peluru meriam inilah inspirasi dari tolak peluru modern, yakni perlombaan melempat peluru meriam sejauh mungkin. Pada tahun 1866 tolak peluru mulai diperlombakan dalam kejuaraan amator. Barulah pada tahun 1896 olahraga tolak peluru dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala besar yakni di Olimpiade Athena, Yunani.
Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi di tahun1950, ketika Parry O’Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring, metode ini dikenal sebagai metode O’Brien atau lebih di kenal dengan teknik meluncur. Teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar yang menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke arah belakang yang telah dilakukan oleh O’Brien dan kedua teknik ini sama-sama mencapai keberhasilan.